Jiwa.. KH. Mahfudz Ridwan -Muda Dan Karomahnya
Langit senja di Salatiga Ahad (28/5/2017) nampak demikian berbeda, hujan turun begitu deras sejak sore hingga malam usai orang-orang menuntaskan tarawihnya. Langit seperti hendak menyampaikan salam duka kepada bumi ketika salah satu ulama yang dicintai umatnya harus "dipundhut" oleh Gusti Sang Maha Menghidupkan, Sang Maha Mematikan.
Betapapun deras hujan mengguyur, tak mengurungkan niat begitu banyak para pentakziah yang berdatangan di ndalem pesantren Edi Mancoro, menghaturkan belasungkawa dan doa atas kepulangan Romo Kiai Mahfudz Ridwan, seorang Kiai yang masyhur karena kealiman, keilmuan, dan kedekatannya dengan siapa saja tanpa memandang latar belakangnya.
Beliau merupakan salah satu Mustasyar PBNU yang sangat dihormati. Beliau juga sahabat dekat Gus Dur semasa menimba ilmu di Baghdad, keduanya adalah ulama yang konsisten membumikan Islam yang rahmatan lil alamin di bumi nusantara, ulama yang memandang umat dengan pandangan kasih sayang
الذين ينظرون إلى الأمة بعين الرحمة.
Seperti Gus Dur, keistiqomahan Romo Kiai Mahfudz Ridwan dalam menjaga dan menebarkan Islam yang tasamuh menempatkan beliau begitu lekat di hati banyak orang, tak hanya dari kalangan muslim, tapi juga dari umat agama lain. Tak heran bila kabar kepergian Romo Kiai Mahfudz Ridwan membuat tokoh berbagai agama turut hadir menyampaikan belasungkawa.
Selamat jalan, Kiai. Semoga semangat tasamuh dan kealiman panjenengan dapat diteruskan oleh para masyarakat, para santri, dan siapapun yang mengimani agama dengan cara santun dan bijaksana.
اللهم اغفرله وارحمه و عافه واعف عنه.
0 Response to "Jiwa.. KH. Mahfudz Ridwan -Muda Dan Karomahnya"
Post a Comment