Jiwa.. Kisah Teladan Menegur Dengan Bijak -Muda Dan Karomahnya
Pada suatu kesempatan, dua cucu Nabi SAW, Hasan dan Husin, menyaksikan seorang bapak yang berwudhu dengan asal-asalan. Mereka ingin meluruskan, namun segan karena usia sang bapak yang pantas disebut kakek bagi mereka berdua.
“Bapak, kami akan lomba berwudhu, tolong dinilai siapa di antara kami yang menang,” ucap Hasan kepada bapak tersebut setelah mereka berdua berunding tentang cara menegur yang tepat. “Ya, silakan, siapa yang akan memulai,” kata si bapak. Hasan dan Husin bergantian memperagakan wudhu sesuai sunah Nabi SAW. Saat si bapak ditanya siapa pemenangnya, ia berucap, “Kalian berdua juara. Kalian melakukan wudhu dengan baik, sesuai sunah kakek kalian Muhammad SAW. Sayalah yang wudhunya tidak benar….”
Dua cucu Nabi SAW ini ‘menegur’, namun apa yang mereka lakukan tidak menimbulkan kemarahan, tersinggung, malu dan lain-lain. Bahkan dengan kesadaran sendiri, mereka berhasil meluruskan kesalahan yang selama ini dilakukan oleh orang tua tadi.
0 Response to "Jiwa.. Kisah Teladan Menegur Dengan Bijak -Muda Dan Karomahnya"
Post a Comment